"Langit, Hujan dan Rasa Syukurnya"

~ BIAS Jilid 2 ~

Angin itu melaju, menyeringai cahaya musim kemarau

Hujan dengan langit sedang ceria

Tak biasa, panasnya menerpa wajah

Kali ini keluh yang bagaimana?

Membuang sisa topeng kemarin, menjadikan seonggok rintik jatuh

Selamat hujan bulan Juni

Usai keluh, mari bercerita tentang syukur

Bagaimana masalah menjadi proses menunggu

Bagaimana menunggu menjadi nikmat dan,

Bagaimana nikmat menjadi syukur

Langit, hujan dan rasa syukurnya

Dimensi ruas membentang lupa

Membeli sadar bahwa nikmat-Nya tak pernah salah

"Dedicated to the person behind"

"Ditulis saat hujan bulan Juni jatuh, memberi nikmat syukur bagi penulis dan pembaca yang telah hadir di dunia"