"Surat Terakhir"
- kncll
- 3 Sep 2022
- 1 menit membaca
Hai, ini pertama kalinya kita bersapa setelah sekian lama
Jadi bagaimana kabarnya?
Apa masih suka melamun seperti biasanya?
Atau sekarang lamunan itu sembari digambarkan?
Tidak-tidak, aku bercanda belaka
Setelah lara, sepi, dan segala rasa yang menyayat hati
Pikiran kita seakan menjelajah semesta
Entah kelak ke semesta mana lagi akan kita susuri
Masa lalu yang menyenangkan hingga sulit dilupakan
Atau, pertengakaran yang menyakitkan dan mengendap terlalu dalam
Sisa rinduku tak kuasa menahan kalimat yang lama kubungkam
Meski sedikit menyakitkan
Semua harus disampaikan bukan?
Malam ini rintik hujan menemani
Melengkapi patah hati yang semakin hari semakin menjadi
Hingga aku suguhkan surat terakhir ini
Sepercik rindu, sedikit pilu, dan segaris senyumanmu dalam hati
Hanya maaf yang dapat terselip
Untuk semua cerita yang tak bisa diulang lagi
Juga untuk kita yang tak bisa saling bersandar kembali
Semoga kau bisa menemukan apa yang dicari
Selayaknya kita yang bertemu karena takdir
Tapi mungkin kita butuh patah untuk terus memperjuangkan bukan?
Karena itulah Ia memisahkan kita
Kurasa memang begitulah cara kerjanya
Komentar