top of page
  • Gambar penuliskncll

Mengulas Cara Berdamai ala Tere Liye dalam "Sunset bersama Rosie"

Melupakan masa lalu dan berdamai dengan diri sendiri. Topik bacaan yang begitu biasa dan mungkin, akan banyak dari kamu yang nyeletuk, “Bukannya memang harus seperti itu?” ketika selesai membaca buku “Sunset bersama Rosie” ini.


Pada permulaan membacanya, dapat diakui bahwa tiap carik lembar dalam novel ini berhasil memberi sensasi tersendiri. Apa mungkin karena latarnya ialah tempat yang semuanya pernah kutempati ya? Bali - Jakarta - Lombok - Jakarta - Bali - Jakarta. Bermodal 408 halaman, tidak sukar juga untuk menyelesaikannya dalam waktu seminggu. Seperti biasa, novel karangan Tere Liye selalu menjadi begitu atraktif sehingga tidak pernah kuanggurkan barang sekalipun di rak berjajar dengan buku-buku tua lainnya. Entah kenapa, selalu muncul kesempatan dan keinginan untuk berkencan dengannya tiap kali senggang.


Ehem.. mari kembali ke usaha untuk berdamai dengan keadaan. Semua tahu bahwa sudah bertumpuk buku bacaan yang membahas topik tersebut. Namun menurutku, dengan mengemasnya ke dalam suatu cerita fiksi, menjadikan pesan dari penulis dapat merasuk lebih intim ke dalam benak pembaca. Di awal cerita, pembaca akan disuguhkan seorang bernama Tegar, pekerja kantor yang cinta mati dengan pagi. Selain pekerja kantor, Tegar juga seorang paman dari 4 bersaudara. Mereka adalah Anggrek, Sakura, Jasmine, dan Lili. Mereka berempat adalah anak-anak dari Rosie dan Nathan, sahabat dari Tegar.


Pribadi Tegar adalah laki-laki yang masih teramat mencintai Rosie. Sayangnya, Rosie berakhir mengucap sumpah pernikahan dengan Nathan dan mempunyai 4 putri yang semuanya hebat. Awalnya, Nathan mengungkapkan isi hatinya kepada Rosie di kala senja pada puncak Gunung Rinjani. Tak lama setelah Tegar mengetahui kabar pilu tersebut, ia pun melarikan diri dan menjauh menghindari Rosie utuh dengan membungkam seluruh masa lalunya dan memilih untuk pergi merantau ke Jakarta. Di Jakarta,Tegar bekerja sehari suntuk hanya untuk menyibukkan dirinya. Ia tidak membiarkan sedetik pun masa lalunya merasuki saban relung dengan ganas. Melalui alir kisah novel ini, kita bisa belajar, salah satunya bahwa dengan menyibukkan diri, rupanya dapat menolong kita (setidaknya sesaat) dari lika-liku pilu masalah cinta.


Apalah daya, karena masa lalu yang pilu pun, tetaplah sebuah masalah bukan? Kita sebagai generasi Z bahkan milenial sekalipun, harusnya paham bila masalah memang tak pernah memberi kabar jikalau hendak datang barang sebentar. Semua terjadi begitu saja dan menyelesaikannya, atau benar-benar berdamai dengannya hanya akan menjadi dua cara untuk kita bisa lekas sembuh darinya.


Beberapa tahun sejak Tegar merantau sekaligus melarikan diri ke Jakarta, Ia lantas bertemu dengan Sekar, seorang gadis yang senantiasa setia mendengar keluh kesahnya. Seorang gadis yang bersedia menemani Tegar untuk berdamai dengan masa lalunya. “Kau tahu? Setiap masalah bisa datang kapan saja dan bekerja keras siang malam, tak selalu membantu melupakan masalah tersebut". Demikian Tuhan menghadirkan seorang pendengar ulung yang begitu elok hatinya. Mari jangan khawatir! kini kamu (para pembaca yang budiman) bisa menceritakan masalahmu kepada teman terdekatmu, keluarga, atau kau juga bisa menuliskan semua di Media Sosial. Meski tak ada saran atau masukan yang dibutuhkan, paling tidak bebanmu sudah sedikit mereda dengan menumpahkannya.


Kita sadari atau tidak, kembali berdamai bukan hanya soal menyibukkan diri saja. Waktu, inilah GONG yang sebetulnya. Seiring waktu, suka tidak suka, para pembaca mungkin akan terbiasa dengan luka tersebut dan hari-hari biasa kan dijalani kembali bak sedia kala. Di tengah hari-hari biasa tersebut, Kalian harus menemukan hal menarik yang dapat dilakukan di waktu senggang dan bukannya kabur menghindar beribu kilometer jauhnya.


Mungkin Sunset Bersama Rosie bukan novel paling baik dalam membawakan topik ini. Aku juga tidak menyarankan untuk membacanya hanya karena ingin berdamai dengan masa lalu. Tapi saat kau ingin tahu bagaimana usaha Tegar untuk menjadi paman yang hebat. Bagaimana Tegar berusaha berdamai dengan masa lalunya, maka, bacalah! dan kuharap setelah membaca semua ini pembaca semua dapat menemukan hal baru untuk mengisi waktu luang. Membaca mungkin salah satunya, syukur-syukur jika nanti dapat berdamai dengan luka-luka pahitmu itu.


Editor: Alif


43 tampilan0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua
bottom of page