top of page

"Rumpi SDG 6: Soal Air, Sanitasi, dan Higiene yang Penting untuk Diketahui"

Diperbarui: 26 Sep 2022

Tentu kita tidak akan langsung melangkah untuk membicarakan SDG 6, melainkan secara bertahap kita akan memperkuat pondasi pemahaman kita dengan menyinggung sedikit soal bagaimana SDGs terbentuk dan apa saja isinya?


Sobat Penasaran tentu familiar dengan istilah Sustainable Development Goals (SDGs)? Menjadi hal yang umum bila Istilah ini sering kita temui, utamanya pada setiap tema kegiatan, mulai seminar, konferensi, hingga perlombaan, mulai di tingkat regional, nasional, hingga internasional, mulai kegiatan di kalangan pemerintahan hingga ptivate sector, semua mengadopsi istilah SDGs ini sebagai wujud upaya mereka dalam membumikan dan mewujudkan nilai-nilai SDGs di tengah masyarakat


Era SDGs ini sendiri baru dimulai pada tahun 2015, di mana pengesahannya pada konferensi Rio+20 Conference, menggantikan tujuan global sebelumnya yang dikenal dengan Millenium Development Goals (MDGs) yang berjumlah 8 tujuan pokok. SDGs sendiri menjadi kesepakatan global di bawah United Nation (PBB) yang melibatkan partisipan terbesar sepanjang sejarah, yakni sebanyak 8,5 - 10 juta partisipan (sangat variatif tergantung sumber) yang berasal dari seluruh bagian dunia.


Awalnya sebanyak 300 draft dimaksudkan untuk menyusun SDGs. Melalui proses negosiasi dan prioritisasi, pada akhirnya berhasil dirumuskan sebanyak 17 poin pokok tujuan berkelanjutan, salah satunya SDG 6 yakni "Memastikan ketersediaan dan pengelolaan air dan sanittasi secara berkelanjutan bagi semua" yang di dalamnya termuat 8 target dengan 11 indikator global yang selanjutnya oleh Bappenas dikembangkan menjadi 29 indikator nasional.


Lalu apa pentingnya SDG 6 ini? Sebenarnya ada dua poin utama yang perlu menjadi perhatian berkenaan dengan SDG 6, yaitu "Air" dan "Sanitasi."


Guna mempermudah, mari aku ajak Sobat Penasaran merefleksikan keseharian masing-masing sembari menjawab beberapa pertanyaan mendasar berikut.


"Apakah kamu pernah nihil sehari penuh untuk minum?" "Berapa jumlah total kegiatanmu setiap hari yang memanfaatkan air?" "Apakah nyaman menahan buang hajat karena buruknya kualitas dan akses menuju toilet?" "Ada restoran yang sama sekali tidak menyediakan wastafel, apa kamu akan berkunjung ke sana?" Sampai sini bagaimana? meski tidak secara tersurat disampaikan, Sobat Penasaran pasti merasakan betapa pentingnya Air dan Sanitasi dalam keseharian kita utamanya untuk kebersihan dan kesehatan. Beberapa kondisi yang disebutkan sebelumnya bahkan masih acap kali kita alami di lingkungan urban. Lalu bagaimana di daerah rural?


Persentase Jenis Air di Bumi (ROFA Education Center)


Apalagi berdasarkan data yang disajikan WWF menyebutkan jika dari total air yang ada di bumi, 97,5% merupakan air asin dan 2,5% sisanya ialah air tawar di mana dari 2,5% persen tersebut, tidak sampai 1% yang bisa dimanfaatkan secara langsung oleh manusia, berdasarkan penuturan Ragil Satriyo Gumilang, Senior Communication and Policy Officer Wetlands Indonesia.


Sedikit saja kita meleset dalam pemanfaatan dan pengelolaan air, maka populasi dunia bisa terancam karenanya dan kita harus sadar bahwa saat ini kita berada di tengah-tengah kondisi tersebut.



Status Ketersediaan Data (Bappenas)


Lebih menariknya lagi, kondisi tersebut masih dihantui fakta bahwa di Indonesia, ketersediaan data untuk SDG 6 sendiri masih sangat minim, melihat posisinya yang berada di jajaran ketiga paling bawah sebelum SDG 13 dan 7 yang menempati urutan terebawah untuk ketersediaan data. Tentu kita menyadari bahwa minimnya data berakibat pada kacaunya strategi penyelesaian masalah.


Selain itu, berdasarkan laporan SDG 6 Indonesia (2019), tercantum jika dari 29 indikator nasional, hanya 12 indikator yang berstatus baik sedangkan sisanya, yakni 8 berstatus buruk, 2 berstatus sedang dan 7 tidak berstatus. Selain itu, disebutkan juga bahwa terdapat dua indikator nasional yang perlu mendapatkan perhatian khusus, yakni indikator 6.1.1.(a) soal akses ke sumber air minum layak serta indikator 6.2.1.(b) soal akses terhadap layanan sanitasi layak. Sungguh sebuah kondisi di mana kita bisa menyimpulkan bahwa pekerjaan kita masih amat jauh dari kata selesai. Ingat!! kita tidak akan pernah selesai hingga tercapai WASH yang berkeadilan dan berkelanjutan.

“Although we take it for granted, sanitation is a physical measure that has probably done more to increase human life span than any kind of drug or surgery.” ~ Deepak Chopra



Eits, jangan keluar dulu. Seberapa paham kamu dengan artikel ini? [Note: Identitasmu disembunyikan, termasuk dari penulis dan owner blog]

  • 0%Paham banget!!

  • 0%Membingungkan nih

  • 0%Nggak paham, huhu


24 tampilan0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua
bottom of page