top of page

Bagian 2: Memahami Cinta Rahwana



Ketahuilah kekasih...


Bahkan setelah semua pasukan dan rakyatnya mati, Rahwana tak sedikitpun gentar melawan pasukan kera dan tentara Ayodya seorang diri. Sebab, ia tahu bahwa yang ia perjuangkan dengan segenap nyawa adalah cintanya. Rahwana bertekad bahwa cinta akan selalu menang melawan apapun.


Suasana sungguh kelam mencekam waktu itu, satu-satunya yang terang adalah wajah Shinta.


Kekasih, Rahwana telah siap untuk mati demi menjaga cintanya yang suci. Namun, ketahuilah satu hal yang takkan ia pernah relakan ialah saat Rama menghujam jantungnya, tempat singgah nama Shinta. Hati siapa yang tak rindu? Selama 12 tahun mendengar asma-asma cinta yang dikumandangkan Rahwana kini tak dapat lagi terdengar lagi kidung-kidung itu.


Naasnya kekasih, setelah perang maha dahsyat tersebut usai, Rama masih saja meragukan kesucian Shinta. Lantas selama ini, apakah ia benar-benar berperang atas nama kesucian cinta atau hanya sebatas ksatria belaka?


Untuk membuktikan kesetiaan Shinta, ia rela hidup di pengasingan kembali. Hati siapa yang tak bergejolak? 2 kali Rama meninggalkannya sendiri, sedangkan Rahwana selama 12 tahun tanpa celah memperlakukannya sebagai permaisuri bahkan lebih tinggi daripada istrinya sendiri.


Memalukan!! Bahkan Rama sendiri tak mampu melindungi Shinta dari gunjingan rakyatnya setelah tinggal di alengka. Berbeda dengan Rahwana yang tak pernah sekalipun ia sentuh, apalagi menyakiti hati Shinta. Begitu sabar ia menunggu cinta darinya.


Mengapa demikian kekasih? Sebab, Rahwana percaya bahwa cinta tidak bisa dipaksakan dan siapapun yang menanam cinta, suatu saat akan menuai bahagia.


Apakah Shinta mulai merindukan Rahwana? Aku pun tak tahu, yang pasti sebelum hari terakhir peperangan, dengan lembut Shinta memperingatkan Rahwana bahwa ia takkan mampu mengalahkan suaminya. Lantas, apakah itu suatu kesombongan atau sebetulnya Shinta tak ingin kehilangan Rahwana?


"Memang demikian wanita, mereka kan selalu memaksa pria bergelut dalam kubangan tanya"


Editor: Alif


40 tampilan0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua
bottom of page