top of page

Bagian 1: Memahami Cinta Rahwana

Diperbarui: 25 Mar 2023

Ketahuilah kekasih, aku adalah pengagum Rahwana. Aku menjadi bagian kecil pembelanya kala Ia begitu dibenci dan dicaci sekian juta manusia sebab Ia seringkali dikisahkan sebagai jiwa yang tamak, dan bukan sebagai pejuang kemurnian cinta pada jelmaan Dewi Widowati atau yang kerap kita sebut sebagai Shinta.


Apalagi, tiada satu pun tahu kisah taman surga bernama Argosoka, sebuah tempat selayaknya setiap wanita dimanja dengan berjuta keindahan agung nan memanjakan mata.


Tak sadar, cinta kasih Rahwana benar-benar tak kalah mulia. Begitu tamak Ia digambarkan dalam kisah sejarah padahal Ia hanya kolot menagih janji Sang Dewa yang akan memberi sosok kekasih jelmaan Dewi mewujud Shinta.


Meski menjelma, tak sukar pula Rahwana mengenali Shinta sebab mata kekasih, selayaknya selalu tertuju pada terkasih bukan? Tiada peduli menjelma wujud apapun tambatan hati, Ia dengan segenap cinta akan selalu mengenali.


Berlarut-larut sendiri di Trikuta, tak sekalipun Shinta disentuh Rahwana. Tahukah, jika Cinta Shinta yang tak kunjung bersemi lah sebab tegar perih Rahwana tak kunjung sekadar memasang muka di hadapan Shinta. Lantas, bukankah ini cinta? Rahwana memilih berkelut sengit dengan kesabaran walau bisa saja dengan mudah, kuasa tiada tara Rahwana memilih untuk menyentuhnya.


Dikunjunginya Shinta tiap hari sembari dilantunkannya puisi-puisi asmara ala Dewa-Dewi. 12 tahun berangsur tak terasa, hati siapa yang tak luluh dengan suapan syair indah? Iya, berangsur Shinta mulai luluh pada cinta Rahwana, namun bersamaan dengan itu, Rama telah tiba di Alengka.


Dengan bringas, Rahwana pun bersikap ksatria memperjuangkan cintanya dengan berperang memukul muncur pasukan Rama. Apa ini bagimu bukan bentuk cinta? Meski seluruh pasukannya tiada tersisa, Ia tak sedikitpun gentar melawan Pasukan Ayodya. Apa itu bagimu juga bukan karena cinta? Kekasih, Rahawana telah benar pada rasa cintanya. Namun hanya karena Ia menculik Shinta, kini Rahwana abadi sebagai sosok tamak dalam gores sejarah.


"Kumohon, jangan tawan aku dengan pesona hatimu, kekasih"


Editor: Alif



43 tampilan0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua

Demi Masa

bottom of page